Sabtu, 07 Januari 2012

amfibi

Namanya berarti hidup di dua alam, amfi itu berasal dari amphi yang berada kedua-duanya, dan bi berasal dari bio yang berarti hidup. Sesuai namanya, amfibi berarti hidup di dua alam. Saat muda, ia hidup di air, saat dewasa ia hidup di luar air. Di luar air bukan berarti di darat, tapi di mana saja asalkan dekat dengan air atau sangat lembab agar kulitnya tidak kering. Hal ini karena amfibi juga bernapas dengan kulitnya, dan hanya kulit yang lembab yang bisa menyerap oksigen. Beberapa ciri katak dan kodok termasuk tubuh tanpa ekor, kaki belakangnya panjang dan matanya besar cenderung menonjol.
Anatomi amfibi
Kodok terkecil India (credit: Universitas Delhi)
Anatomi katak cukup aneh. Larvanya, seperti kecebong, memiliki sistem pernapasan dengan insang. Sebagian besar spesies memiliki paru saat mencapai dewasa. Mereka juga memiliki trakea, faring dan paru mirip kantung, bahkan walaupun bernapas lebih penting dilakukan dengan kulit daripada dengan paru. Jantungnya memiliki dua serambi dan satu bilik, dan sistem pencernaan maupun pengeluarannya sama dengan mamalia.
Anatomi Amfibi
Kulit Amfibi
Amfibi bernapas dengan kulitnya yang lembut dan bersih, tanpa bulu, tanpa sisik. Kulit ini harus selalu dijaga agar tetap lembab karena ia cenderung mengering. Bahkan walaupun mereka memiliki kelenjar lendir yang membantu menjaga kelembaban, amfibi harus tetap hidup di daerah lembab. Kulit dari sebagian besar amfibi melindungi mereka dari predator dan memiliki kelenjar racun yang mengeluarkan zat yang tidak nyaman dan bahkan bisa beracun.
Kulit kodok dibawah Mikroskop (credit: Tjc)
Kaki Amfibi
Kodok di Kolam (credit: Rob Sylvan)
Kaki belakang amfibi memiliki otot dan memiliki lima jari panjang yang dihubungkan dengan selaput untuk membantu berenang. Walau begitu, ini tergantung juga pada habitatnya. Ada empat tipe kaki amfibi: tipe pelompat, tipe perenang, tipe penempel dan tipe penggali. Kaki katak dan kodok memiliki empat jari di tiap kaki depan, dan lima jari di tiap kaki belakang. Totalnya, ada 18 jari. Kodok air memiliki kaki berselaput; kodok pohon memiliki cakram penyerap di ujung jari untuk menempel di permukaan vertikal, dan kodok penggali memiliki tonjolan tambahan di jari kaki belakangnya yang disebut tuberkula. Tuberkula berfungsi untuk menggali.
Kantung suara
Baik katak maupun kodok bisa bernyanyi. Walau suaranya dihasilkan oleh pita suara, suara ini diperkuat lagi pada hewan yang jantan. Mereka punya kantung yang bisa mengembang di kedua sisi laring.
Perhatikan Kaki Kodok Pemanjat (credit: SJ Richards)
Perbedaan antara katak (Toad) dan Kodok (Frog)
Katak dan kodok seringkali dipandang sinonim atau dipandang dua jenis kelamin berbeda. Walau begitu, katak dan kodok sebenarnya berbeda. Katak memiliki kulit yang tidak mulus dan kaki yang pendek. Mereka adalah hewan darat. Kodok lebih kecil, kakinya berselaput dan hidup di air atau di pohon. Sebagai contoh adalah kodok Hyperolius tuberilinguis. Kodok ini memiliki kulit yang lembut dan mulus dengan warna yang kuat dan terang. Matanya memiliki pupil horisontal. Kakinya panjang dan teradaptasi untuk melompat. Selain itu juga memiliki jari yang berselaput untuk berenang. Sementara itu, katak merupakan hewan darat, bergerak lamban dan lebih lebar daripada kodok. Contohnya adalah katak biasa (Bufo bufo). Katak ini memiliki pupil yang umumnya horisontal tapi ada juga yang vertikal. Kulitnya tidak mulus, kasar, dan kering. Bahkan ada yang sangat tebal. Kakinya lebih pendek dan lebar daripada kodok dan teradaptasi untuk berjala
Bufo bufo (credit: Nature Diary)
Makanan Amfibi
Makanan amfibi pada tahap larva adalah tanaman, sementara pada tahap dewasa, mereka memakan hewan berbuku-buku (arthropoda) seperti serangga jenis kumbang (Coleoptera) atau laba-laba (Arachnid) serta hewan tak bertulang belakang (invertebrata) lainnya, seperti ulat dan cacing. Katak memakan mangsanya dengan menjulurkan lidahnya yang panjang dengan cepat. Saat menelan, matanya tertarik ke dalam, lalu ditutup dan ditekan ke dalam, sehingga tekanan di dalam mulutnya bertambah, sehingga mangsa terdorong kedalam tenggorokan.
Tipe-tipe Amfibi
Amfibi terbagi menadi tiga kelompok yang dibedakan berdasarkan ekor dan kakinya. Newt dan salamander memiliki ekor. Mereka digolongkan Urodela. Katak dan kodok, yang tidak berekor, kecuali saat masih kecebong, masuk ke kelompok Anura. Caecilia, adalah kelompok amfibi yang tidak memiliki kaki dan ekor, sama seperti cacing dan masuk ke kelompok Apoda. Contoh Anura (tanpa ekor) adalah Kodok Pohon Eropa. Hidup di dekat gedung yang lembab. Contoh Urodela (dengan ekor) adalah Salamander Harimau. Salah satu amfibi paling berwarna di Amerika. Contoh Apoda (tanpa kaki) adalah Caecilian cincin yang mirip sekali dengan cacing tebal yang besar.
Salamader Harimau (credit: National Geographic)
Caecilia (credit: ABdN)
Bacaan lanjut
1. Barribeau et al. 2008. Major Histocompatibility Complex Based Resistance to a Common Bacterial Pathogen of Amphibians. PLoS One, 2008; 3 (7): e2692
2. Daly et al. 2009. N-Methyldecahydroquinolines: An Unexpected Class of Alkaloids from Amazonian Poison Frogs (Dendrobatidae). Journal of Natural Products, 2009;
3. Encyclopaedia Britannica. 2010. Fish and Amphibian
4. Lacan, I. 2003. Interaction of an introduced predator with future effects of climate change in the recruitment dynamics of the imperiled Sierra Nevada yellow-legged frog (rana sierrae). Herpetological Conservation and Biology, 3(2):211-223
5. Rick A. Relyea. 2008. A cocktail of contaminants: how mixtures of pesticides at low concentrations affect aquatic communities. Oecologia, November 11, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar